Selama lebih dari satu dekade, kita terbiasa menunduk menatap layar smartphone. Kini, tren teknologi perlahan mengajak kita untuk kembali menatap ke depan melalui kacamata Augmented Reality (AR) yang semakin canggih, ringan, dan modis. Ini adalah gerbang menuju era baru yang disebut "Spatial Computing".
Spatial Computing adalah konsep di mana informasi digital tidak lagi terkurung di dalam layar, melainkan menyatu dengan dunia fisik di sekitar kita. Kacamata AR menjadi jendelanya. Bayangkan Anda bisa melihat petunjuk arah navigasi melayang di jalanan secara langsung, atau melihat resep masakan tampil di atas meja dapur Anda saat memasak.
Para pemain utama di industri ini tidak lagi hanya menjual perangkat, tetapi sebuah ekosistem baru:
- Apple dengan Vision Pro generasi terbarunya terus mendorong penggunaan AR untuk produktivitas, memungkinkan pengguna bekerja dengan beberapa monitor virtual di mana saja.
- Meta (Facebook) melalui kacamata Ray-Ban Meta, fokus pada integrasi AI dan media sosial, memungkinkan pengguna bertanya pada AI tentang apa yang mereka lihat secara real-time.
- Google dan Samsung juga dilaporkan bekerja sama untuk menciptakan platform AR yang lebih terbuka dan terjangkau bagi lebih banyak pengguna.
Meskipun adopsi massal masih memerlukan waktu, penurunan harga dan peningkatan fungsi membuat teknologi ini bukan lagi sekadar fiksi ilmiah. Para analis memprediksi bahwa dalam 5 tahun, interaksi melalui kacamata AR akan menjadi hal yang umum, menawarkan cara yang lebih alami dan intuitif dalam mengakses informasi, bekerja, dan bersosialisasi. Era menatap layar datar akan segera digantikan oleh era berinteraksi dengan dunia digital tiga dimensi.
Sumber: berbagai sumber



